jobs indonesia

Clock

Senin, 21 Juni 2010

Menyampaikan the Bad News Kepada Karyawan Anda


Siapapun bisa melihat kalau keadaan ekonomi dunia yang belum juga stabil di tahun ini sedikit banyak memberikan pengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam negeri. Sampai dengan Januari 2009 sendiri, diperkirakan ada sekitar 20 juta pengangguran di seluruh dunia (ILO). Sementara di Indonesia sendiri jumlah pengangguran akan meningkat sebanyak 8.87% akibat krisis global ini.

Lay off atau pemutusan hubungan kerja seringkali jadi salah satu langkah strategi yang harus dilakukan perusahaan untuk tetap bertahan di dunia bisnis. Beberapa orang harus ´pergi´ demi efisiensi agar perusahaan tetap bisa hidup. Hal ini mungkin terjadi juga di perusahaan tempat Anda bekerja. Manajemen memutuskan beberapa orang bawahan Anda terpaksa harus ´dirumahkan´ akibat produktifitas yang tidak mencapai target dan pasar yang sedang tidak ´sehat´.


Sebagai atasan karyawan tersebut, Andalah yang pertama kali menyampaikan berita ini kepada mereka, sebelum langkah selanjutnya di lakukan oleh manajemen. Memang tidak ada cara yang baik untuk menyampaikan berita buruk. Namun sebagai leader yang sudah sepantasnya juga berperan sebagai good communicator, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan dampak buruk akibat hal ini, sehingga walaupun mereka merasa kecewa karena telah mengalami pemutusan hubungan kerja, kekecewaan mereka tidak bertambah dengan cara manajemen dan Anda melakukan hal tersebut.

1. Pilihlah waktu yang tepat untuk menyampaikan berita ini.
Umumnya karyawan sudah bisa "mencium" kabar buruk yang akan disampaikan kepada mereka. Anda bisa menyampaikan berita ini pada akhir jam kerja ketika si karyawan sudah menyelesaikan pekerjaannya dan ketika kantor mulai sepi. Atau Anda juga bisa menyampaikan berita ini ketika jam kerja baru dimulai sehingga karyawan yang bersangkutan bisa membereskan beberapa pekerjaannya sebelum ia pergi.

2. Sampaikan berita tersebut dengan personal.
Panggilah karyawan satu-persatu walaupun manajemen memutuskan hubungan kerja dengan beberapa orang karyawan Anda. Keadaan ini akan memudahkan Anda untuk melihat reaksi karyawan yang bersangkutan sehingga penanganannya akan situasional.

3. Berikan penjelasan yang jujur dan jelas
Jangan menutupi hal yang sebenarnya terjadi. Jelaskan posisi perusahaan yang sesungguhnya, namun jangan memberikan informasi terlalu mendetail mengenai keadaan perusahaan yang menurut manajemen merupakan informasi classified. Hal terpenting adalah membuat mereka mengetahui dan memahami alasan diambilnya langkah pemutusan hubungan kerja tersebut.

4. Berikan kesempatan untuk bertanya.
Sebelum Anda menyampaikan berita ini, buatlah daftar pertanyaan yang mungkin ditanyakan dan berikan jawaban dengan cara yang tidak defensif. Sampaikan jawaban dengan penuh rasa empati dan simpati, bahwa Anda mengerti situasi yang merekasedang hadapi. Dua kata magic seperti "maaf" dan "terima kasih" adalah kata-kata yang harus Anda gunakan ketika menyampaikan berita ini.

5. Berikan hak mereka.
Untuk memudahkan masa transisi dan meringankan beban mereka, pastikan bahwa perusahaan memberikan hak mereka secara utuh sebagai karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja seperti uang pesangon yang proporsional dan benefit lainnya.

6. No public shaming.
Dengan cara apapun jangan mempermalukan karyawan yang mengalami pemutusan kerja, misalnya dengan membersihkan mejanya segera setelah berita tersebut disampaikan, langsung memutus akses telefon, atau mematikan komputernya sebelum yang bersangkutan kembali untuk membereskan mejanya. Jika hal tersebut memang prosedur yang harus dilakukan, berilah kelonggaran sedikit karena hal ini bisa mempermalukan si karyawan di depan rekan kerjanya.

Pemutusan hubungan kerja yang tidak dilakukan dengan benar dan cermat akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Karyawan yang merasa dirugikan bukan tidak mungkin menuntut perusahaan Anda sehingga masalah ini menjadi berlarut-larut. Karena itulah jangan pernah mengira bahwa masalah ini tidak perlu mendapatkan perhatian lebih dari manajemen dan Anda sebagai pemimpin karyawan tersebut.

Remember! :
Staf Anda juga manusia, punya rasa, punya hati, jangan samakan dengan mesin produksi. So be persuasive mendekati karyawan Anda.


careers, Jobs Indonesia, Indonesia Vacancy



Bookmark and Share


Tidak ada komentar:

Posting Komentar